cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana
ISSN : -     EISSN : 25488635     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Alami adalah salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kami menerbitkan makalah penelitian asli, meninjau artikel, dan studi kasus yang berfokus pada teknologi yang mampu mereduksi risiko bencana serta topik terkait. Semua makalah ditelaah oleh setidaknya dua peninjau. Jurnal Alami diterbitkan dua kali setahun di setiap bulan Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami" : 8 Documents clear
Analisis Kerawanan Banjir Menggunakan Pendekatan Geomorfologi di DKI Jakarta Siti Dahlia; Tricahyono Nurharsono; Wira Fazri Rosyidin
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2259

Abstract

ABSTRACT  Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk  affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa elemen berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yaitu pemukiman. Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta
Kajian Peta Bahaya Tanah Longsor di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah Heru Sri Naryanto
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2695

Abstract

ABSTRACTBanggai Laut District which consists of islands has many threats to natural disaster, one of them is landslide hazard. The landslides hazard in Banggai Laut District is formed due to morphology which mostly in the form of wavy morphology up to the hills. The thematic map data used in landslide hazard map analysis is the official data held by the Banggai Laut District Government. The weighting and rating system is carried out on several parameters: geology (15%), slope (40%), land cover (25%) and rainfall (20%). Data from these parameters are overlaid with geographic information system (GIS) to obtain the classification of landslide hazard maps, ie: high landslide hazard zones, moderate landslide hazard zones and low landslide hazard zones. High landslide hazard zones are evenly spread over 4 large islands, namely Banggai Island, Bangkurung Island, Labobo Island and Bokan Kepulauan Islands. The potential for high landslide hazard will become bigger with added disturbance of human activities. To smooth the development process in integrated Banggai Laut District, landslide hazard maps and other hazard maps are very necessary. The limited availability of data and information on the disaster in Banggai Laut District, the creation of landslide hazard map is very important as one of the parts to complement the data. With the establishment of Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Banggai Laut District, disaster risk reduction is expected to be implemented more focused, integrated, comprehensive and well coordinated with related institutions. Keywords: Landslides, Hazard Maps, Banggai Laut, Disaster Risk Reduction, Focused and Integrated Development.   ABSTRAKKabupaten Banggai Laut yang terdiri dari kepulauan mempunyai banyak ancaman terhadap bencana alam, salah satunya adalah bencana tanah longsor (gerakan tanah). Bahaya tanah longsor di Kabupaten Banggai Laut terbentuk akibat morfofologi yang sebagian besar berupa morfologi bergelombang sampai perbukitan. Data peta tematik yang digunakan dalam analisis peta bahaya tanah longsor adalah data resmi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banggai Laut. Sistem pembobotan dan penilaian dilakukan pada beberapa parameter yaitu: geologi (15%), lereng (40%), tutupan lahan (25%) dan curah hujan (20%). Data dari parameter-parameter tersebut dioverlay dengan sistem informasi geografi untuk mendapatkan klasifikasi peta bahaya tanah longsor, yaitu: zona bahaya tanah longsor tinggi, zona bahaya tanah longsor sedang dan zona bahaya tanah longsor rendah. Zona bahaya tanah longsor tinggi merata tersebar di 4 pulau besar, yaitu Pulau Banggai, Pulau Bangkurung, Pulau Labobo dan Bokan Kepulauan. Potensi bahaya longsor tinggi tersebut akan menjadi semakin besar dengan tambahan gangguan aktivitas manusia. Untuk kelancaran proses pembangunan secara terpadu di Kabupaten Banggai Laut, peta bahaya longsor dan peta-peta bahaya lainnya sangat diperlukan. Ketersediaan data dan informasi tentang kebencanaan yang masih terbatas di Kabupaten Banggai Laut, maka pembuatan peta kawasan rawan bahaya tanah longsor sangat penting sebagai salah satu bagian untuk melengkapi data tersebut. Dengan terbentuknya BPBD Kabupaten Banggai Laut, maka pengurangan risiko bencana diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih terarah, terpadu, menyeluruh serta terkoordinasi dengan baik dengan instansi terkait. Kata kunci: Tanah Longsor, Peta Bahaya, Banggai Laut, Pengurangan Risiko Bencana, Pembangunan Terarah dan Terpadu.
Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir di Kota Bekasi (Sudi Kasus: Perumahan Pondok Gede Permai) Novian Andri Akhirianto
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2704

Abstract

Bencana banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan data dari BNPB tentang kejadian bencana di Indonesia, pada tahun 2016 banjir tercatat sebanyak 766 kejadian dengan 147 jiwa meninggal dunia. Pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi bencana banjir yang mematikan. Berdasarkan hasil penelitian studi kasus di Perumahan Pondok Gede Permai – Kota Bekasi, dengan metode analisis kualitatif yang dikuantifikasikan diketahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terkait bencana banjir sudah cukup baik. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena masyarakat memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam menghadapi bencana banjir. Kesiapsiagaan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan adalah mengenai mobilisasi sumberdaya rumah tangga yang masih rendah, dengan indikator keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir masih sangat sedikit.
Model Penataan Kawasan Situ Untuk Reduksi Risiko Bencana Banjir di Jakarta Lian Yuanita Andikasari, Deliyanti Ganesha
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2796

Abstract

Banjir secara ekologis merupakan peristiwa fisik yang terjadi di dalam lingkungan hidup manusia. Keterbatasan lahan yang tidak dapat menampung pembangunan di wilayah Jakarta, memicu pembangunan di daerah sekitar aliran sungai. Pembangunan di daerah sekitar aliran sungai telah mengubah pola penggunaan lahan. Daerah sekitar sungai merupakan dataran banjir sehingga jika daerah tersebut dibangun menjadi tempat tinggal ataupun permukiman maka permukiman tersebut akan terkena dampak jika air sungai meluap dan menyebabkan banjir. Wilayah Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang sering meluap pada musim hujan termasuk Kali Angke dan Pesanggrahan. Penggunaan lahan pada DAS Angke-Pesanggrahan sangat mempengaruhi terjadinya banjir di DAS Angke - Pesanggrahan. Semakin banyak area terbangun pada DAS tersebut maka area penyerapan air juga semakin sedikit sehingga membuat air di Kali Angke dan Pesanggrahan meluap dan menyebabkan banjir. Sehingga perlu adanya klasifikasi tipe zona pemukiman dan juga beberapa metode penyerapan air seperti biopori dan sumur resapan sebagai salah satu cara untuk reduksi risiko banjir.
Studi Luas dan Sebaran Lahan Gambut di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Nana Sudiana
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2816

Abstract

Kabupaten Kampar mempunyai potensi lahan gambut sekitar 191.363 ha. Sekitar separuh luasan merupakan gambut tipis, sedangkan sisanya bervariasi dari mulai gambut sedang hingga gambut dalam.  Saat ini gambut di Kabupaten Kampar sudah dikelola untuk kawasan budidaya, baik untuk tanaman pangan maupun tanaman perkebunan dan HTI.  Permasalahannya adalah di Kabupaten Kampar  belum tersedianya data detil mengenai luas dan sebaran sumberdaya lahan gambut sebagai acuan rencana perlindungan dan pengelolaannya. Tujuan studi ini adalah identifikasi luas dan sebaran lahan gambut di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hasil studi menyimpulkan bahwa Kabupaten Kampar memiliki 5 (tujuh) tipe lahan gambut, yaitu Sikladipanjang (SLP) 125.920,92 ha, Benjah Bekasih (BBK) 17.960,79 ha, Gambut (GBT) 19.829,41 ha, Klaru (KLR) 9.120,14 ha, dan Mendawai (MDW) 18.532,15 ha. Sebaran lahan gambut tersebut berdasarkan lokasi administrasi dibagi menjadi 5 Klaster Kawasan Gambut yaitu: Siak Hulu (17.191,40 ha), Perhentian Raja (63.290,70 ha), Kampar Kiri Hilir (8.162,05 ha), Tambang (26.766,16 ha) dan Tapung (75.953,11 ha).
Kajian Bahaya Bencana Banjir dengan Metode Topographic Wetness Index di Kabupaten Serang Firman Prawiradisastra
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2817

Abstract

Coping flood hazard risk needs to be done early on. One way of handling floods from the beginning is to predict flood-prone areas with topographic wetness index method. Serang regency is a fairly frequent area of flooding therefore it is necessary to conduct a study to predict flood-prone areas. The total area of flood-prone areas in Serang Regency is 62,608 Ha based on TWI saga modeling results. The area is dominated by high and low class with 25,050 Ha and 29,741 Ha respectively. While for the middle class of 7,817 ha.
Kajian Risiko Bencana Kegagalan Teknologi pada Jembatan Kereta Api Mulyo Harris Pradono
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2823

Abstract

Bencana gagal teknologi merupakan jenis kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi. Salah satu contoh kegagalan teknologi adalah kecelakaan transportasi. Salah satu sumber kecelakaan yang dapat menimbulkan korban banyak adalah kecelakaan kereta api yang diakibatkan oleh gagalnya jembatan yang dilewati oleh kereta tersebut. Untuk mengurangi risiko bencana kegagalan jembatan kereta api, maka dikembangkan metoda pengukuran dimensi dan analisis lendutan jembatan kereta api. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa jembatan yang dikaji mempunyai nilai lendutan hitung yang melampaui persyaratan lendutan ijin di peraturan. Jembatan-jembatan tersebut harus mendapatkan kajian lebih lanjut sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan atau penggantian jembatan.
Analisis Kawasan Rawan Longsor dan Keterkaitannya terhadap Kualitas Tanah dan Penggunaan Lahan (Kasus di Kawasan Agribisnis Juhut Kabupaten Pandeglang) Hasmana Soewandita
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2826

Abstract

AbstractJuhut region based on the government policy of Banten Province in 2015 is an area that will be developed as a center of agribusiness development area. Its existence is located on the slopes of the hills and at the same time as a residential area allegedly as an area prone to landslides. Agriculture cultivation activities related to soil fertility conditions that are on the belt of the volcano, making this area attracts the community to conduct agricultural cultivation activities despite being on a slope land. The aims of this study are the biophysical analysis of landslide hazard areas and their relationship to soil quality and land use patterns.The method used in this study is observation and groundceck of field biophysical condition and overlay analysis of thematic map related to landslide prone condition. The results of the study indicate that the biophysical condition of the land indicates that the landslide prone areas are susceptible to 707.1 Ha (70%), while the high vulnerability area reaches 245.3 Ha (24%). Soil fertility causes attractive soil to be managed by the community for the cultivation of seasonal crops or horticultural crops that can further trigger a landslide. This is also because the soil type conditions also have physical properties that are vulnerable to the early behavior of seasonal changes (from dry season to rainy season).  Land use that is not suitability with morphological conditions of land and already managed by the community as an economic source will be a threat of high vulnerability to landslide hazards.Keywords :  agribisnis area, land slides hazard, soil biophysical, land quality

Page 1 of 1 | Total Record : 8